kemaren, baru aja gue mau bilang 'akhirnya' berlalu juga segala kegalauan yang gue alami.
Eh sekarang balik lagi gue kena virus galau.
Ouh kenapa gue harus galau, padahal bebas galau adalah hak setiap warga negara.
Siapa yg harus bertanggung jawab atas kegalauan gue??
Gue rasa gak akan ada yang mau. Yaiyalah.
Kalo udah begini jadi muncul banyak pertanyaan di otak gue 'kenapa
seusia gue jadi rentan galau?', 'apakah galau merupakan siklus
kehidupan?', dan 'apa yang harus dilakukan untuk antisipasi virus
galau?'
siapa ya yang bisa jawab??
Galau bikin gue jadi banyak nanya,
entah gue jadi kritis atau bego Karena banyak nanya.
O0oh ayolaaah..
Gue benci galau, seperti gue benci tugas kuliah..
Gue berharap ini segera berlalu..
Gue gak mau galau berlarut-larut. Gue kuatir galau gue akan berubah jadi galau anarkis..
Gue kasih tau aja nih ya, sekedar pengetahuan buat kalian..
galau anarkis adalah galau yang diikuti dengan tindakan-tindakan anarkis seperti bakar-bakar.
Gue akan ambil contoh cowok yang galau akibat diputusin. Cowok yang diputusin pacar itu galaunya najis luar biasa.
Mereka yang diputusin gak segan-segan untuk melakukan tindak anarkis..
Si cowok akan dengan mantapnya mengambil korek api untuk aksi bakar2..
Dan tau ga apa yang dia bakar??
FOTO SI CEWEK..
Aksi selanjutnya adalah si cowok akan orasi. Dia akan berorasi di
depan ceweknya "kenapa.. KENAPA?? Kenapa beb.. Kenapa kamu putusin aku??
Bla.bla.bla" dan gak jarang si cowok melakukan aksi teatrikal dengan
berlutut2 sambil ngerayu untuk jangan diputusin..
Kemudian kalo semua aksi diatas gak membuahkan hasil maka aksi selanjutnya adalah MOGOK MAKAN...
Gak sedikit orang yang galau itu jadi mogok makan. ada yang bilang
orang patah hati (baca: galau) jadi gak napsu makan. Sekarang udah tau
kan, kemungkinan itu bukan gak napsu makan, tapi lagi mogok makan..
Ouh segitu ekstrimnya kalo galau telah sampai pada titik klimaksnya..
Semoga gue gak begitu deh..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar