Jumat, 28 September 2012

kasih tak sampai..

sebelumnya gue minta maaf ya.. kalo postingan kali ini agak cengeng. bukan maksud gue menyebarkan virus cengeng, karena sejujurnya walaupun gue cengeng gue macho kok. tahan lama. eh kok ??!!?
sebenernya gak cengeng-cengeng banget sih.. cuma agak gimaaanaaa gituu..

udah deh langsung aja ..
judulnya : kasih tak sampai.

"fan, kemana aja lo? dari kemaren gak masuk" sapa rindi teman baikku. "eh lo rin, biasa kemarin gue lagi gak mood aja kuliah" jawabku sekenanya. " yeee.. kuliah nunggu mood kapan lulus nya lo.." ucap rindi menasihatiku.

rindi satu-satunya teman dekatku, ya. aku memang bukan orang yang supel bahkan cenderung pemalu. aku hanya dekat dengan rindi. rindi adalah teman curhat yang asik. dia pendengar yang baik. aku curhat berbagai hal padanya. dari mulai kuliah, masalah keluarga bahkan tentang cowok.

di kampus satu-satunya yang excited buat ku adalah dimas. cowok keren yang nyaris satu jurusan tau siapa dia. apalagi cewek-cewek semester bawah. genitnya gak ketulungan kalau ketemu dia. jujur saja aku sangat tertarik pada dimas. namun lagi-lagi karena sifat pemaluku aku jadi malu untuk mengungkapkannya. jadilah setiap hari aku hanya bisa berkhayal yang macem-macem tentang dimas. dari berkhayal bisa ngobrol bareng sampai berkhayal bisa berada dalam pelukan dimas.

aku sadar perasaanku pada dimas memang berlebihan sampai berkhayal sejauh itu. rindi pun pernah menasihatiku "fan, elo jangan terlalu berharap banyak deh sama dimas, kan lo tau sendiri dia cowok populer di kampus ini. pasti banyak deh cewek-cewek cantik yang bakal jadi saingan lo." "maksud lo gue gak berhak gitu suka sama dimas rin ?" jawabku sedikit jengkel karena rindi yang tidak mendukungku. "logikanya, cowok itu sukanya sama yang cantik fan.. nurut deh fan, gue sahabat lo." gue jawab "kalo gitu gue akan berusaha lebih cantik dari mereka." rindi diam tak menjawab hanya menghela nafas panjang. setelah itu hubungan kami agak renggang dan aku pun fokus pada niatku mempercantik diri.

tekadku telah bulat untuk mempercantik diri. aku mulai sering ke salon untuk perawatan. dari waktu ke waktu penampilanku berubah. orang-orang sekitarku mulai terkejut dengan penampilan baru ku. bahkan rindi, dia sempat bilang ke gue "fan.. lo serius?? gue gak nyangka perubahan lo sedrastis ini." gue menjawab singkat "kaget lo rin?? gue bakal ngungkapin semuanya ke dimas besok." aku berjalan meninggalkan rindi.

aku janjian sama dimas di kafe jam 8 malam. jujur awalnya memang sulit untuk membuat dimas mau ketemuan denganku. namun dengan sedikit kegigihan dan tekadku untuk mewujudkan semuanya akhirnya dimas mau ketemuan dengan ku.

tepat jam 8malam kita duduk di satu meja. sejujurnya aku gerogi harus duduk bertatapan dengan dimas tapi aku berusaha terlihat sesantai mungkin. awalnya kita ngobrol-ngobrol ringan sampai akhirnya "dim, ada yang mau gue omongin sebenernya. serius." kataku pelan dan sedikit malu-malu. "soal apa?"tanya dimas.

disinilah aku benar-benar mempertaruhkan seluruh keberanianku. aku mulai berkata "lo liat kan sekarang gua berubah, gue berusaha menjadi lebih cantik. dan itu buat lo dim, lo mau gak jadi pacar gue??"
dimas diam sejenak dan menjawab "menurut gue lo lebih baik jadi diri sendiri deh fan, apa adanya aja. lo gak perlu jadi lebih cantik ." kata dimas sambil tersenyum. "terus apa itu artinya lo mau nerima gue dim?" ucapku lirih. "fan...denger gue ya.." kata dimas sedikit berbisik sambil menatap mataku. aku diam siap mendengar apa yang akan dimas ucapkan"...". "GUUUEEE GAAK HOMOOOO FAAANNDIII SANTOOSO"...

TAMAT

gimana ceritanya??? najis banget gak??? kalo kata gue udah super duper kuper najis banget.
sori ya kalo ada yang jadi gak bisa tidur atau gak nafsu makan abis baca cerita ini. mmmh.. mungkin gak separah itu, palingan juga bikin lo males buka blog ini lagi... 

sampai ketemu di postingan selanjutnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar