Selasa, 10 Desember 2013

I FLY

Senin, 2 desember 2013..

Entah ini bodoh atau apa namanya, seperti ada yang salah dengan pikiranku. Sepanjang perjalanan menuju kampus tadi, pikiranku terus menerus berpikir "kapan aku mati?"
Seperti lelah berada ditengah hiruk pikuk dunia ini.
Aku tau ini tak baik. Bagaimanapun kita manusia ditakdirkan menanti. Bukan mengakhiri. Lalu kebodohan dari mana yang merasuki otakku.
Aku paham bagaimana harus bersikap. Tapi hati dan jiwa ini ?? Seperti tak mampu mengerti.

Ooh ayolah...
Aku tau bukan soal apa yang aku capai tapi bagaimana aku mencapainya.

Bahkan jika aku gagal. Aku belum tentu gagal.
Dan jika aku berhasil. Aku harus benar berhasil.

Yang harus dilakukan cukup 'berjalan' saja pada jalur yang baik.

Sudah 30 menit aku duduk menanti sejak aku sampai dikampus. Sendiri di bawah sebuah pohon rindang di depan gedung sekretariat kampus. Penantian ini bukan tanpa arti. Aku menanti seorang yang cukup besar pengaruhnya bagi studiku di kampus ini. Ya aku menunggu dosen pembimbing. Seorang yang berwenang meng-ACC atau tidak judul yang kuajukan kemarin. Mungkin bagi beberapa orang skripsi adalah momok menakutkan. Itu tidak salah karena aku pun begitu. Bukan karena menyusun skripsi sulit bagiku. Tidak, sama sekali tidak. Skripsi bukanlah hal yang sulit bagiku. Namun tekanan disekitarku lah yang justru menyulitkan.
Orang tuaku, berulang kali resah menanyakan kelulusanku. Seakan mereka tau pasti bagaimana proses menuju kelulusan. Nyatanya mereka tidak mengerti.
Mereka tidak tau bahwa beberapa hal yang menjadi jembatan selesainya skripsi sering kali tak objektif. ACC judul misalnya, beberapa dosen dalam menyetujui judul sering kali dipengaruhi perasaannya. Seperti: dia suka atau tidak judul itu, dia suka atau tidak dengan mahasiswa yang dibimbingnya, atau alasan apa saja yang kadang tak semestinya.
Dan aku mahasiswa, menerima dan merasakan itu.
Beberapa kali aku berpikir untuk berontak dari hal bodoh semacam ini. Namun aku sadar itu hanya menghambat kelulusanku. Ah sudah lah seperti inilah aku. Terlalu penakut, mungkin.

Lama waktu berselang, hingga seorang mahasiswi yang kuduga assisten dosen pembimbingku berjalan kearahku. Dengan agak ragu dia bertanya untuk memastikan bahwa aku orang yang dia cari. Setelah yakin bahwa aku orang yang dicarinya, dia menyampaikan bahwa orang yang kutunggu sejak tadi tak bisa datang. Ya dosen pembimbingku ada rapat mendadak. "Baiklah",cuma itu yang mampu kuucapkan.

Penantianku hari ini berakhir. Seperti waktu-waktu sebelumnya dan ini yang ketujuh kalinya. Tak mengapa. 


Lambat kulangkahkan kaki menuju tempat parkir sambil pikiranku melayang entah kemana.
Sesekali kuhembuskan nafas kuat-kuat, mencoba ringankan pikiran yang tak menentu.

Sampai ditempat parkir, kuhampiri sepeda motorku. Kupakai helm dan jaket merah kebanggaanku dan bersiap untuk pulang. Waktu terasa berjalan lambat saat itu.
Terbersit dalam pikiranku "mmh.. kenapa seperti ini hidupku?" yang segera terjawab olehku sendiri.
Ya. semua ini agar orang tuaku bahagia. Bahagia melihat anaknya menjadi sarjana.

Tapi tidak bagiku. Aku tidak pernah ingin melanjutkan studiku ke jenjang perkuliahan. Aku lebih tertarik menjadi pilot. Ya pilot.

Entah mengapa aku begitu ingin menjadi pilot. Semakin kupikirkan hanya ada satu alasan sederhana mengapa aku ingin menjadi pilot. Aku ingin terbang di angkasa.
Yaa.. Itu adalah alasan sederhana sekaligus bodoh. Tapi aku sungguh ingin itu dari pada kuliah di jurusan yang masih asing untukku. Bahkan setelah kugeluti selama hampir 4 tahun ini.

Perlahan sepeda motorku melaju membelah jalan raya yang sangat sepi. Aneh, tidak seperti biasanya jalanan sesepi ini.
Sambil terus memacu sepeda motorku, pikiranku masih asyik berputar-putar dengan kemelut dihati. Berbagai pertanyaan silih berganti berdatangan. Lalu seperti tak mau kalah, jawaban-jawaban dari diriku sendiri pun muncul. seakan menimpali setiap tanya yang datang tak kunjung berhenti.

Desir angin semakin terasa kencang menerpa tubuhku seiring meningkatnya kecepatan laju sepeda motorku. Pikiranku semakin tak jelas kemana arahnya. Berputar pada tanya akan sebab-akibat atas semua kemelut ini. Ya aku kalut sekalì saat ini. Ada sesuatu yang sangat kuinginkan. Ya, Sangat kuinginkan sekali, sungguh-sungguh sangat.

Sejenak kupejamkan mataku. lalu mulutku berucap lirih "Tuhan, hiburlah aku. Ku mohon. Aku ingin terbang diangkasa." 


Sesaat kemudian ku buka mataku.
"Duaaarrhh!!"
Sesuatu terjadi padaku. Hal yang sungguh tak kuduga sebelumnya. Ini terjadi, benar-benar terjadi. Tuhan mengabulkan doaku.
AKU TERBANG DI ANGKASA.
Aku sungguh-sungguh terbang.

Doaku, disaat aku berada dalam titik 0. Mungkin Titik terlemahku. Terkabul begitu cepat.
Aku melayang di angkasa. Kulihat banyak orang dibawah sana. Kulihat Mobil, motor dan banyak yang lainnya dibawah sana. Sedang aku berada diatas sini tanpa memijak apapun.
Aku melayang. ya aku melayang.

Kulihat sekelilingku, "indah sekali" kataku dalam hati.

Kuarahkan pandanganku ke belakang. Kulihat sepeda motorku disana. Tergeletak dipinggir jalan. Tersandar pada pembatas jalan. Tampak bagian depannya tak lagi utuh. Hancur tak berbentuk. Begitu pula pembatas jalan didekatnya, tak jauh berbeda kondisinya.
Ya. Sepeda motorku hancur menghantam pembatas jalan. Sementara aku yang saat ini melayang mulai menyadari apa yang terjadi. Ketika tubuhku mulai melaju cepat menuju bumi.
Sampai "BRUUUGGH!!".
Kini giliran Tubuhku yang menghantam kerasnya aspal dibawah flyover.

Sesaat aku merasakan sesak yang teramat sangat.
"Heegh..Eeurhgh" hanya itu yang keluar dari mulutku.
mataku sayu menatap langit. Namun entah mengapa Perlahan langit terlihat gelap. Oh tidak, aku salah. Bukan langit yang berubah gelap namun pandanganku yang semakin meredup.

Kini benar-benar gelap seutuhnya. Hanya "DeugDeug... Deugdeug.. Deugdeug.." suara degup jantungku yang terdengar.
Suara itu perlahan melambat hingga nyaris hilang sama sekali.

"Tuhan terima kasih atas hadiahMu yang indah ini.
Ayah, ibu, maafkan aku. aku gagal wujudkan keinginan kalian. namun  Mimpiku terwujud ayah, ibu. Aku terbang. Aku bahagia" 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar